Friday 2 September 2016

Makalah Biji

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Dunia Pendidikan merupakan salah satu sarana dan fasilitas bagi manusia dalam mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Salah satunya lewat dunia perkuliahan, potensi yang ada dalam diri individu tersebut bisa digali dan dikembangkan. Dalam dunia perkuliahan disajikan berbagai mata kuliah guna menumbuhkembangkan potensi tersebut. Misalnya  Mata Kuliah Morfologi Tumbuhan disajikan bagi mahasiswa khususnya, agar dapat memperluas wawasannya terhadap keanekaragaman tumbuhan berdasarkan ciri-ciri morfologi dan modifikasinya.
Berdasarkan pengetahuan tentang ciri morfologi organ tumbuhan dan modifikasinya tersebut, diharapkan Bagi mahasiswa dapat mengidentifikasi jenis suatu tumbuhan. Pokok bahasan mata kuliah tersebut mencakup bagian organ vegetatif tumbuhan / Organ primer (akar, batang, daun) dan modifikasinya, serta organ reproduktif tumbuhan (bunga, buah, dan biji) atau organ Assesories/Perhiasan.
Betapa pentingnya mempelajari ilmu morfologi tumbuhan, maka tidak jarang dosen-dosen di dunia perkuliahan, khususnya yang berprofesi sebagai dosen mata kuliah tersebut, tidak jarang memberikan tugas bahkan mengadakan penelitian terhadap mata kuliah ini.
Oleh sebab itu salah satu faktor yang melatar belakangi penyusunan karya ilmiah ini adalah adanya tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa khususnya kami dari kelompok VII MIPA-BIO-E STKIP-Bima sebagai tanggungjawab langsung kami terhadap mata kuliah morfologi tumbuhan..

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah Pengertian Biji ?

2.      Bagaimana Tumbuhan Berbiji Terbuka Dan Tertutup ?

3.      Apa Sajakah Ciri-Ciri Tumbuhan Monokotil ?
4.      Apa Itu Morfologi Tumbuhan Biji ?


BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN BIJI
Biji merupakan struktur yang efisien untuk perkembangbiakan dan perbanyakan. Perbanyakan yang dimaksud adalah untuk memperbanyak keturunan atau spesies dalam mempertahankan kelangsungan hidup generasinya. Biji berasal dari bakal biji yang berkembang setelah mengalami pembuahan.
Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.
Biji hanya terdapat pada tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma=biji, phyton=tumbuhan) merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki ciri khas, yaitu adanya suatu organ yang berupa biji. Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan.

B.     Tumbuhan Berbiji Terbuka Dan Tertutup

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSWuGwmvS-Xp23m4YpcclNsZjJyzKfAh3TtO7o-zNyKcqjDBeWRkdPTOZb7OpTSa2AZzSOMT3A53JUm7YD8jITiCoU5GlCKVBSPFQ_oRy3gv8mnbUAxUz1XqMwxDfBj7cQxsIYCdjqJMA/s1600/biji-tebuka.jpg
Diantara berbagai macam tumbuhan di Indonesia, ada yang namanya tumbuhan berbiji dantumbuhan berbiji itu dibagi menjadi dua macam yaitu tumbuhan biji terbuka dan tumbuhan biji tertutup. Dibawah akan saya berikan informasi tentang contoh tumbuhan berbiji terbuka dan juga contoh tumbuhan biji tertutup
Tumbuhan biji tertutup sering disebut dengan angiospermae yaitu suatu tumbuhan yang bijinya mendapatkan perlindungan dari bakal buah. Jika dilihat dari bagian- bagiannya tumbuhan angiospermae dibagi menjadi bunga yang lengkap dan bunga yang tidak lengkap. Bunga lengkap adalah bunga yang memiliki kelopak dan juga memiliki mahkota, sedangkan bunga yang tidak lengkap adalah bunga yang hanya memiliki kelopak saja ataupun hanya memiliki mahkotanya saja. 
Jika dilihat dari jenis kelaminnya bunga dibedakan menjadi dua yaitu bunga sempurna dan bunga yang tidak sempurna, bunga sempurna adalah bunga yang memiliki putik dan benang sari, sedangkan bunga yang tidak sempurna hanya mempunyai putik saja, atau benang sari saja. sedangkan tumbuhan biji terbuka atau yang sering disebut dengan gymnospermae adalah tumbuhan yang bjinya tidak mendapat perlindungan dari bakal buah, pada jenis tumbuhan ini bijinya langsung terdapat di antara daun penyusun atau sering disebut runjung.

 

Contoh dari tumbuhan biji terbuka

Setelah kita mempelajari tentang pengertian dari tumbuhan berbiji terbuka, sekarang tinggal mempelajari tentang cirri- cirri dan contoh dari tumbuhan biji terbuka. Cirri- cirri dari tumbuhan biji terbuka adalah :
  • Bakal biji berada di luar atau biji tidak mendapat perlindungan dari bakal buah atau dari daun buah
  • Tumbuhan berbiji terbuka adalah tumbuhan yang heterospora
  • Tumbuhan berbiji terbuka merupakan tumbuhan yang dapat menghasilkan serbuk sari
  • Struktur reproduksi pada tumbuhan berbiji terbuka terbentuk pada strobilus
  • Tumbuhan biji terbuka terjadi sebuah pembuahan tunggal
Adapun contoh dari tumbuhan biji terbuka adalah melinjo, pinus, pakis haji, dan lain- lain

Contoh dari tumbuhan biji tertutup

Setelah anda tahu dan mengerti tentang pengertian, cirri- cirri dan juga contoh dari tumbuhan biji terbuka, anda juga harus mempelajari tentang pengertian, cirri- cirri, dan juga contoh dari tumbuhan biji tertutup. Tumbuhan biji tertutup adalah tumbuhan yang bijinya mendapat perlindungan dari bakal buah, seperti yang telah dijelaskan diawal. Ada beberapa cirri- cirri tentang tumbuhan biji tertutup salah satunya adalah biji terdapat di dalam, atau biji tidak dapat terlihat jika buah belum dibuka sebab biji terletak didalam buah. 
Ada banyak contoh dari tumbuhan biji tertutup, pada tumbuhan biji tertutup bukan hanya sekedar terjadi pada tumbuhan buah- buahan saja, tetapi juga bisa terjadi pada tumbuhan bunga- bungaan. Beberapa contoh dari tumbuhan biji tertutup adalah :
  • buah sirsak
  • buah jeruk
  • buah apel
  • buah duku
  • buah rambutan
  • bunga matahari
  • bunga kecubung
  • bunga leng- lengan

Tumbuhan biji berkeping tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang secara klasik diajarkan; kelompok yang lain adalah tumbuhan bijinya berkeping dua atau dikotil. 
Ciri-ciri tumbuhan monokotil yang paling khas adalah bijinya tunggal karena hanya memiliki satu daun lembaga, berakar serabut, daun berseling, tumbuhan biji berkeping satu, tulang daun sejajar dan berbentuk pita . Kelompok ini diakui sebagai takson (sebagai kelas maupun subkelas) dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat berbagai nama, seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae.
Berdasarkan analisis filogeni, kelompok ini diketahui bersifat monofiletik atau holofiletik. Sistem klasifikasi APG II mengakui monokotil sebagai klad yang disebut monocots. Kelompok tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan paling berguna dalam kehidupan manusia. Sebagai sumber pangan, sumber energi nabati, sumber bahan baku industri, perumahan, dekorasi, pakaian, media penulisan, zat pewarna, dan sebagainya.
Tumbuhan Monokotil
Terdapat sekitar 50 ribu hingga 60 ribu jenis yang telah dikenal; menurut IUCN terdapat 59.300 jenis. Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan) adalah suku yang memiliki anggota terbesar dalam dunia tumbuhan berbunga, dengan 20 ribu jenis.
Anggota suku padi-padian (Poaceae atau Graminae) dikenal sebagai suku dengan areal penanaman terluas di dunia karena nilai pentingnya sebagai sumber bahan pangan. Suku-suku lainnya yang tak kalah penting adalah suku pinang-pinangan (Arecaceae atau Palmae), suku bawang-bawangan (Alliaceae), suku temu-temuan (Zingiberaceae), dan suku pisang-pisangan (Musaceae). Banyak juga di antaranya yang dibudidayakan sebagai tanaman hias.

Contoh tumbuhan monokotil :
1. suku anggrek-anggrekan
2. suku padi-padian (Graminae)
3. suku pinang-pinangan (Palmae)
4. suku bawang-bawangan (alliaceae)
5. suku pisang-pisangan (Musaceae)
ciri-ciri pada tumbuhan monokotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki adalah :
Ø Bentuk Akar Memiliki sistem akar serabut
Ø Bentuk sumsum atau pola tulang daun Melengkung atau sejajar
Ø Kaliptrogen / tudung akar Ada tudung akar / kaliptra
Ø Jumlah keping biji atau kotiledon satu buah keping biji saja
Ø Kandungan akar dan batang Tidak terdapat cambium
Ø Jumlah kelopak bunga Umumnya adalah kelipatan tiga
Ø Pelindung akar dan batang lembaga Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga /keleorhiza
Ø Pertumbuhan akar dan batang Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar

D.    Morfologi Tumbuhan Biji

                                                BIJI (SEMEN)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYjiQ0Q1iBcTe6PhJgNXMzH7tttKshj1jt5GWFK7Onsld8nIt_fR-B1QNcNhOTAASeYZUihtkYf9HJmxGg1yuin8-LbYhRTgOxyYGr3NaixcWWDGBxLBQvCW9VnibGM8p4t0YGvCecMnAz/s320/hal10.jpg

Setelah terjadinya penyerbukan dan yang diikuti pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi buah, dan bakal biji tumbuh menjadi biji. Pada tumbuhan biji (Spermatophyta), biji merupakan alat perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung lembaga atau calon tumbuhan baru.
Biji duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau tembuni (placenta). Tangkai pendukung dari biji tersebut disebut tali pusar (funiculus).
Bagian biji tempat pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji (hilus). Jika biji sudah masak maka tali pusarnya akan terputus, sehingga biji terlepas dari tembuninya. Bekas tali pusar umumnya akan nampak jelas pada biji.
Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh berubah sifatnya menjadi salut atau selaput biji (arillus). Bagian ini ada yang meupkan selubung biji yang sempurna ada yang hnya menyelubungi sebagian biji saja.
Salut biji ada yang :
Ø  Berdaging atau berair dan sering kali dapat di makan, misalnya pada biji durian (Durio zibethius Murr.), biji rambutan (Nephelium lappaceum L.) dll.
Ø  Menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji, misalnya pada biji (Myristica fragrans Houtt.). salut biji pala dinamakan macis yang seperti bijinya sendiri digunakan pula sebagai bumbu untuk masak dan berbagai macam keperluan lainya.
Pada biji umumnya memiliki bagian-bagian sebagai berikut:
a.       Kulit biji (spermodermis)
b.      Tali pusar (funiculus)
c.       Inti biji atau isi biji (nucleus seminis)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisxPCt_-t9AQwAcp6AzkW6Ng3oXsOmaAV2XTkckjqLiag6Hs3UmaBYjAvcYeA2lcaGBeSLHScSQuvDGBAf2WiqfE1tPs7qEDnvwjlkDpIv67JiFHCyzkWnOB6znnstzU7ptXAJ5XLU-QSL/s1600/Struktur+Biji+Monokotil.jpg

1.      Kulit Biji (Spermodermis)
Seperti yang telah di kemukakan kulit biji berasal dari selaput bakal biji (Intergumnetum) oleh sebab itu biasanya kulit biji dari tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) terdiri dari dua lapisan, yaitu :
a.    Lapisan kulit luar (testa). Lapisa ini mempunyai sifat yang bermacam-mcam ada yang tipis ada yang kaku seperti kulit, ada yang keras seperti kayu dan batu. Bagian ini merupakan pelindung utama bagi biji yang ada didakamnya.
b.    Lapisan kulit dalam (tegmen). Biasanya tipis seperti selaput sering kali juga dinamakan kulit ari.
Walapun telah di kemukakan tadi, bahawa kulit biji berasal dari  integumentum, maka belum berarti bahwa kulit luar biji berasal dari integumentum luar dan kulit berasal berasal dari itegumentum yang dalam, karena pembentukan kulit biji dap pula ikut serta dalam bakal biji yang lebih dalam daripada integumentumnya.
Di atas telah dikemukakan bahwa biji yang memiliki dua lapisan adalah biji tertutup (angiospermae), pada tumbuhan biji telanjang (gymnopermae) malah terdapat tiga lapisan, kita dapat menyaksikan sendiri pada buah melinjo (Gnetum genemon L.) padahal bakal biji tumbuhan biji telanjang umumnya hanya mempunyai satu integumentum saja.
Ketiga lapisan kulit biji seperti dapat dilihat pada buah melinjo itu masing-masing dinamakan :
a.    Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging, pada waktu muda berwarna hijau, kuning lalu berwarna ketika masak.
b.    Kulit tengah (sclerolesta), suatu lapisan yang kuat dan keras, berkayu mempunyai kuli dalam (endocarpium) pada buah batu.
c.    Kuli dalam (endotesta), biasnya tipis seperti selaput, seringkali melekat erat pada biji.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIjauULezDTHTHwZXDa-oFtgw6dml85Cs82nhAFkNmVLNxG6qVgTxluRDqunJ1eRGyPxxO42KxQQUsNpls0AcaJKEes3E7-t8p8MmnwvW9zBTk-PgDyF14iP6tdVmCPAjAZjnIhzN09Do8/s320/miracle+fruit+pict1.jpg
Jika diadakan pemeriksaan yang teliti terhadap keadaan kulit luar biji berbagai jenis tumbuhan, maka pada kuli luar biji itu masih dapat ditemukan bagian-bagian lain, misalnya :
1.    Sayap (ala), berbagai jenis tumbuhan mempunya alat tambahan yang berupa sayap pada kulit luar biji dan dengan demikian biji tumbuhan tersebut mudah dipencarkan oleh angin. Biji yang bersayap contohnya  adalah pada tanaman spatodea (Spathodea campanulata P.B.), kelor (Moringa oleifera Lamk.)
2.    Bulu (coma), yaitu penonjolan sel-sel kuli biji yang berupa rambut-rambut yang halus. Bulu-bulu ini mempunya fungsi seperti sayap, yaitu memudahkan biji untuk terterbangkan oleh tiupan angin. Contoh: kapas (Gossypium), biduri (Calotropis gigantea Dryand.)
3.    Salut biji (arillus), yang biasanya berasal dari pertumbuhan tali pusar, misalnya pada biji durian (Durio zibethinus Murr.)
4.    Salut biji semu (arillodium), seperti sallut biji, tetapi tidak berasal dari tali pusar, melainkan tumbuh dari bagian sekitar liang bakal biji (micropyle). Macis pada biji pala adalah suatu salut biji semu.
5.    Pusar biji (hilus), yaitu bagian kulit biji yang merupakan bekas perlekatan degan tali pusar, biasanya telihat kasar dan mempunyai warna yang berlainan dengan bagain lain kulit biji. Misal: kacang panjang (Vigna sinensis Endl.) kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) dll.
6.    Liang biji (micropyle), ialah liang kecil bekas jalan masuknya buluh sebuk sari ke dalam bakal biji pada peristiwa pembuahan.
7.    Bekas berkas pembuluh pengangkut (chalaza), yaitu tempat pertemuan integumen degan nuselus, masih terlihat jelas pada biji anggur (Vitis vinifera L.)
8.    Tulang biji (raphe), yaitu terusan tali pusar pada biji, biasanya hanya kelihatan pada biji yang bersal dari bakal biji yang mengangguk (anatropus) dan pada biji biasnya tak begitu jelas lagi. Masih terlhiat apda biji jarak (Ricinus communis L.).



2.      Tali Pusar (Funiculus)
Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni, jadi merupakan tangkainya biji. Jika biji masak, biasanya biji terlepas dari tali pusar biji. Dan pada biji hanya tampak bekasnya yang dikenal sebagai pusat biji.
Inti Biji (Nucleus Seminis)
Yang dinamakan inti biji ialah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulitnya, oleh sebab itu inti biji juga dapat dinamakan isi biji.
Inti biji terdiri atas :
a.    Lembaga (embryo) yang merupakan calon individu baru,
b.    Putih lembaga (albumen), jaringan beirisi cadangan makanan untuk masa permulaan kehidupan tumbuhan baru (kecambah) sebelum mencar makanan sendiri.

3.      Lembaga (Embryo)
Lembaga adalah calon tumbuhan baru yang nantinya akan tumbuh menajdi tumbuhan baru setelah biji memperoleh syarat-syarat yang diperlukan
a.         Akar lembaga atau calon akar (radicula), yang biasanya kemudian tumbuh terus menjadi akar tunggang. Akar lemabaga ini ujungnya menghadap ke arah liang biji dan pada perkecambahan biji, akar itu akan menembus kulit biji dan keluar melalui liang tadi.
b.         Daun lembaga (cotyledo), merypak daun yang pertama kali tumbuh. Fungsi daun lembaga bisa memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Ø  Sebagai tempat penimbunan makanan
Ø  Sebagai tempat melakukan asimilasi
Ø  Sebagai alat penghisab makanan untuk lembaga dari putih lembaga
c.         Batang lembaga (cauliculus) yang sering dapat dibedakan dalam dua bagian, yaitu :
Ø  Ruas batang di atas daun lembaga (internodium epicotylum),
Ø  Ruas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum),



4.      Putih Lembaga (Albumen)
Putih lembaga adalah bagian biji yang terdiri atas suatu jaringan yang menjadi tempat cadangan makanan lembaga, tidak setiap biji mempunyai putih lembaga. Melihat asalnya jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan tadi kita dapat membedakan putih lembaga dalam :
a.    Putih lembaga dalam (endospermium), jika jaringan penimbun makanan itu terdiir atas sel-sel yang berasal dari initi kandung lembaga sekunder yang kemudian setelah di buahi oleh salah satu inti sperma lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbun makanan ini.
b.    Putih lembaga luar (perispermium), jika bagian ini berasal dari bagian biji di luar kandung lembaga entah dari nuselus atau dari selaput bakal biji.

5.      Kecambah (Plantula)
Tumbuhan yang masih kecil belum lama muncul dari biji dan msih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji dinamakan kecambah (plantula). Perkecambahan biji dapat dibedakan dalam dua macam:
a.         Perkecambahan di atas tanah (epigaeis), yaitu jika perkecambahan karena pembentagan ruas batang di bawah daun lembaganya lalu terangkat ke atas, muncul di atas tanah. Misalnya pada kacang hijau (Phaseolus radiatus L.)
b.         Perkecambahan di bawah tanah (hypogaeis), bila daun lembaga tetap tinggal di dalam kulit biji, dan tetap di dalam tanah seperti terdapat pada biji kacan kapri (Pisum sativum L.)
Telah di kemukakan, bahwa biji hanya akan berkecamabah jika syarat-syarat yang diperlukan yaitu : air, udara, cahaya dan panas. Jika syarat-syarat itu tidak terpenuhi biji baru yang ada didalam berada dalam ke adaan tidur (latent). Dalam keadaan ini lembaga tetap hidup bahkan sampai bertahun-tahun tanpa kehilnagan daya tumbuhnya. Pada umumnya daya tumbuh biji akan berkurang seiring berjalanya waktu, tetapi ada pula biji yang memerlukan waktu istirahat dulu, kemudian tumbuh lagi. Sebelum dicukupi waktu untuk beristirahat yang diperlukan biji tidak mau tumbuh walaupun terdapat syarat-syarat yang sudah terpenuhi. Dalam dunia pertanian itu disebut sebagai dormansi (dormancy).



BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Biji merupakan bagian dan struktur yang sangat efisien untuk perkembangbiakan pada tumbuhan khususnya Spermathopyta (tumbuhan berbiji). Fungsi biji itu sendiri adalah untuk memperbanyak keturunan atau spesies dalam mempertahankan kelangsungan hidup generasinya. Biji berasal dari bakal biji yang berkembang setelah mengalami pembuahan.
Biji juga merupakan salah satu organ assesories atau organ perhiasan pada Tumbuhan berbiji (Spermathopyta). Biji bukan hanya sebagai organ assesories tetapi juga mempunyai fungsi yang utama yakni, sebagai alat perkembangbiakan   atau untuk memperbanykan keturunan, agar tumbuhan tersebut tidak punah.
Sesuai dengan bentuk dan stukturnya, biji dapat dikelompokkan kedalam beberapa kelompok besar yakni :
Ø  Gymnospermae (Tumbuhan Berbiji Terbuka )
Ø  Angiospermae  (Tumbuhan Berbiji Tertutup)
Sedangkan pada tumbuhan Angiospermae Ciri-ciri tumbuhan monokotil dan dikotil hanya dapat ditemukan, karena memiliki bunga yang sesungguhnya atau bunga lengkap. Oleh karena itu Tumbuhan Angiospermae dibagi menjadi dua kelompok besar yakni ; Monokotil (Tumbuhan Berkeping satu) dan Dikotil (Berkeping Dua). Contoh tumbuhan monokotil seperti Kelapa, Jagung, Padi, Pinang, Bambu, Tebu, Palem, Durian, Salak, Melinjo, dst. Sedangkan Contoh tumbuhan dikotil adalah Kacang tanah, Mangga, Rambutan, Belimbing, Beringin, Jati, Mahoni,jahe, dst.

B.     SARAN
Dalam penyusunan karya ilmiah tentunya masih terdapat kekeliruan dan kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari Dosen dan rekan-rekan mahasiswa yang membangun sangat kami harapkan, guna mengevaluasi diri kami agar penyusunan karya ilmiah selanjutnya lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2008, Biji, http://id.wikipedia.org/, diakses pada tanggal 13 Oktober 2008 pukul 21:38.

Anonim, 2006Dormansi dan Perkecambahan Biji, http://elisa.ugm.ac.id/, diakses pada tanggal 13 Oktober 2008 pukul 22:53.

Anonim, 2008, Dormansi Benih dan Pemecahannya, http://pustaka.ut.ac.id//, diakses pada tanggal 15 April 2008 pukul 21:38.

Anonim, 2006, Pertumbuhan dan Perkembangan Biji, http://www.freewebs.com//, diakses pada tanggal 13 Oktober 2008 pukul 21:36.

Anonim, 2007, Biji dan Perkembangan Biji, http:// www.sith.itb.ac.id//, diakses pada tanggal 13 Oktober 2008 pukul 22:34.

Bold, H.C., Alexopoulos, C.J., and Delevoryas, T. (1980). Morphology of Plants and Fungtion. New York: Harper & Row, Publishers.

Tjitrosoepomo, G. (1989). Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.





No comments:

Post a Comment