Friday 2 September 2016

Makalah Bakteri

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dunia tumbuhan dalam pengklasifikasian telah mengalami perkembangan yang pesat.Hal ini ditandai dengan ditaksirkannya jenis tumbuhan di alam semesta ini kurang lebih 300.000 spesies dalam klasifikasinya dibagi-bagi lagi dalam takson yang lebih rendah,yaitu:kelas,bangsa,suku,marga,dan jenis.Masing-masing diberi nama sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan.
Hakekat taksonomi tumbuhan adalah untuk mempermudah dalam pengelompokan spesies tumbuhan yang beranekaragam agar mudah untuk mempelajarinya.
Divisi Tumbuhan belah merupakan tumbuhan yang paling primtif hal ini karena tumbuhan tersebut membelah diri dengan membelah diri,tubuh hanya dengan sebuah sel,protoplas belum terdiferensiasi dengan jelas,sehingga inti belum nampak jelas/nyata,demikian pula dengan plastidanya.Secara garis besar Schyzophyta dibedakan menjadi 2 kelas yaitu:bakteri(Bacteria/schyzomycetes)dan Ganggang biru,ganggang belah,atau ganggang lendir(Cyanophyceae,Schizophyceace atau Myxophyceae) (Gembong,1981:3)
Secara spesifikasi tumbuhan belah dibagi menjadi 7 ordo yaitu:
          Pseudomonales, Chlamydobacteriales, Eubacteriales, Actinomycetes, Beggiatoales, Myxobacteriales,  dan Spirochaetales.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Itu bakteri (schizophyta) ?
2.      Bagaimana Yang Dimaksud  Peranan Bakteri ?
3.      Bagaimana yang dimaksud Ciri umum, klasifikasi dan peranan pseudomonadales, chlamydobacteriales dan eubacteriales ?
4.      Apa Pengertian Dari Cyanophyceae ?


BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian, Ciri-Ciri ,Dan Struktur Bakteri
2.1.1 Pengertian Bakteri (Schizophyta) 
Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal), prokariota/ tidak mengandung klorofil serta berukuran mikroskopik (sangat kecil). Bakteri berasal dai bahasa latin yaitu bacterium. Bakteri memiliki jumlah spesies mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih. Mereka ada di mana-mana mulai dari tanah, di air, di organisme lain, dan juga berada di lingkungan yang ramah maupun yang ekstrim.
 Dalam tumbuh kembang bakteri baik melalui peningkatan jumlah maupun penambahan jumlah sel sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni seperti pH, suhu temperatur, kandungan garam, sumber nutrisi, zat kimia dan zat sisa metabolisme.

2.1.2. Ciri-Ciri Umum (Schizophyta)
Adapun ciri-ciri umum bakteri adalah sebagai berikut:
Ø  Tubuh uniseluler (bersel satu)
Ø  Tidak berklorofil (meskipun begitu ada beberapa jenis bakteri yang memiliki
Ø  pigmen seperti klorofil sehingga mampu berfotosintesis dan hidupnya autotrof)
Ø  Reproduksi dengan cara membelah diri (dengan pembelahan amitosis)
Ø  Habitat tanah,air,udara,mahkluk,hidup.
Ø  Satuan ukuran bakteri adalah mikron (10-3)
Ø  Umumnya tidak berklorofil
Ø  Hidupnya bebas dan sebagai parasit/patogen
Ø  Bentuknya beraneka ragam
Ø  Memiliki ukuran yang kecul rata-rata 1 s/d 5 mikron
Ø  Tidak mempunyai membran inti sel/prokariot
Ø  Kebanyakan uniseluler (memiliki satu sel)
Ø  Bakteri di lingkungan ekstrim dinding sel tidak mengandung peptidoglikan, sedangkan yang kosmopolit mengandung peptidoglikan.
Bakteri umumnya dapat bergerak dengan bantuan alat gerak yang ada pada tubuhnya menuju tempat-tempat yang mengungtungkan dan menghidnari tempat-tempat yagn merugikan.
Adapun jenis-jenis bakteri berdasarkan alat gerak yaitu .
1.      Atrik (bakteri yang tidak mempunyai alat gerak).
2.      Monotrik (Bakteri yang mempunyai satu flagel/ alat gerak pada salah satu ujung tubuhnya)
3.      Lofotrik (bakteri yang memiliki sejumlah flagel/alat gerak pada ujung tubuh bakteri)
4.      Amfitrik (bakteri yang mempunyai sejumlah flagel/alat gerak pada kedua ujungnya)
5.      Peritrik (bakteri yang mempunyai flagel/alat gerak pada seluruh permukaan tubuhnya.
 2.1.3 Struktur Dan Bentuk  Bakteri
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1.      Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri), Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan
2.      Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu), Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.
Struktur dasar sel bakteri
https://gurungeblog.files.wordpress.com/2008/11/struktur-bakteri1.jpg
Gambar 1.1 :struktur-bakteri
Struktur dasar bakteri :
1.      Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
2.      Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein.
3.      Sitoplasma adalah cairan sel.
4.      Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA.
5.      Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.
https://gurungeblog.files.wordpress.com/2008/11/granula.jpg
Gambar 1.2: granula
Struktur tambahan bakteri :
1.      Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila
2.      lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.
3.      Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel.
4.      Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.
5.      Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
6.      Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.
Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.

Bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
Berbagai macam bentuk bakteri :
1. Bakteri Kokus :
https://gurungeblog.files.wordpress.com/2008/11/kokus.jpg
Gambar 1.3 :kokus


a.       Monokokus yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal
b.      Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan
c.       Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.
d.      d.Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus
e.       Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai.
f.       Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur
2. Bakteri Basil :
https://gurungeblog.files.wordpress.com/2008/11/basil.jpg
Gambar 1.4 :basil
a. Monobasil yaitu berupa sel bakteri basil tunggal
b. Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan
c. Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai

2.1.4 Perkembang Biakan Bakteri
Bakteri dapat melakukan perkembangbiakan baik secara tidak kawin atau (fegetatif)atau a seksual maupun secara kawin atau (generatif) .
1.    Secara tak kawin atau a seksual yaitu dengan cara membelah diri menjadi dua bagian yang mirip (pembelahan biner)
2.    Secara kawin atau rekombinasi genetic atau rekombinasi DNA melalui tiga cara yang berbeda yakni :

a.    Transpormasi yaitu perpindahan sedikit materi genetik kebakteri lain
b.    Transduksi yaitu perpindahan sedikit materi genetik dengan bantuan virus bakteri
c.    Konjogasi yaitu perpindahan sedikit materi genetik langsung dengan kontak fisik antar bakteri melalui jembatan antara sel bakteri.

2.2  Peranan Bakteri
Dalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang menguntungkan maupun yang merugikan.
Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
1.    Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia colie).
2.    Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya Acetobacter pada pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt, Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco dan Lactobacillus casei pada pembuatan keju yoghurt.
3.    Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan dan Azotobacter chlorococcum.
4.    Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.
5.    Penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus polymyxa (penghasil antibiotik polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif, Bacillus subtilis penghasil antibioti untuk pengobatan infeksi bakteri gram positif,Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan bakteri gram negatif termasuk bakteri penyebab TBC dan Streptomyces rimosus penghasil antibiotik terasiklin untuk berbagai bakteri.
6.    Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium acetobutylicum
7.    Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya methanobacterium
8.    Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.sebagai contoh dalam bidang kedokteran dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang disintesis oleh bakteri, misalnya enzim, vitamin dan hormon.
Bakteri yang merugikan sebagai berikut :
1.      Pembusukan makanan contohnya Clostridium botulinum
2.      Penyebab penyakit pada manusia contohnya Mycobacterium tuberculosis ( penyebab penyakit TBC ), Vibrio cholerae ( penyebab kolera atau muntaber ), Clostridium tetani (penyebab penyakit tetanus ) dan Mycobacterium leprae (penyebab penyakit lepra )
3.      Penyebab penyakit pada hewan contohnya Bacilluc antrachis (penyebab penyakit antraks pada sapi )
4.      Penyebab penyakit pada tanaman budidaya contohnya Pseudomonas solanacearum (penyebab penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung dan tembakau) serta Agrobacterium tumafaciens (penyebab tumor pada tumbuhan) (Emilia, 2008).

2.3   Ciri Umum,Klasifikasi Dan Peranan Pseudomonadales, Chlamydobacteriales Dan Eubacteriales
2.3.1 Ciri – Ciri Umum Dan Klasifikasi Ordo Pseudomonadales
          Sel – sel berbentuk peluru, batang yang lurus atau bengkok etau berbentuk spiral kadang – kadang bergandengan membentuk rantai. Sel sering mengandung pigmen fotosintetik yang berwarna  lembayung atau hijau. Biasanya dapat bergerak dengan perantara flagel yang polar. Ordo ini menjadi di bagi menjadi 5 suku yaitu :

1.    Suku Thiorodaceae
          Suku ini membewahi bakteri – bakteri lembayung (purple bacteria) yang dapat melakukan fotosintesis dengan perantaara sistem pignmen yang terdiri dari bacterioclhorofil dan karotenoid. Dalam lingkungan yanag mengandung H2S dalam sel – sel nya dapat ditemukan tetes – tetes belerang. Contoh : Thiosarcina rosea, Thiocapsa floridana, Thiodiction elegans. Thiorillium sanguineum.
Klasifikasinya :
Kingdom : plantae
Divisi : Schyzophyta
Kelas : Schizomycetes
Bangsa  : Pseudomonadales
Suku : Thiorodaceae
Marga : Thiosarcina
Spesies : Thiosarcina rosea

2.     Suku Nitrobactericeae
          Suku ini membawahi bakteri – bakteri kemoautrotof dan memperoleh energi untuk asimilasinya dari oksidasi senyawa - senyawa amonia menjadi nitrit, atau nitrit menjadi netrat. Misalnya : Nitrosomonas europea, Nitrococcus nitrosus Nitrobacter winogradskyi, dan Nitrobacter agilis
Klasifikasi :
Kingdom : plantae
Divisi : Schyzophyta
Kelas : Schizomycetes
Bangsa  : Pseudomonadales
Suku : Nitrobactericeae
Marga : nitrosomonas
Spesies :Nitrosomonas europea

3.    Suku Metanomonadaceae
          Yang membawahi bakteri – bakteri kemuatotrof dan memperoeh energi asimilasinya dari oksidasi metan, hidrogen, atau karbonmonoksida, contoh : Methanomonas methanica, Hydrogenomonas flava, Carboxydomonas, Oligocar bophila.
Klasifikasi :
Kingdom : plantae
Divisi : Schyzophyta
Kelas : Schizomycetes
Bangsa  : Pseudomonadales
Suku : Metanomonadaceae
Marga : hydrogenomonas
Spesies : Hydrogenomonas flava

4.    Suku Eubacteriaceae
          Suku ini merupakan bakteri – bakteri belerang, kemoautotrof memperoleh energi dengan oksidasi senyawa – senyawa belerang, dalam plasmanya sering terdapat belerang bebas dalam bentuk – bentuk butir atau kristal. Antara lain : Thiobacillus thoparus, Thiobacterium cristallefium, Thiospora bipunctata
Klasifikasi :
Kingdom : plantae
Divisi : Schyzophyta
Kelas : Schizomycetes
Bangsa  : Pseudomonadales
Suku : Eubacteriaceae
Marga : Thiobacterium
Spesies : Thiobacterium cristallefium

5.    Suku Pseudomonadaceae
          Bakteri – bakteri yang heterotrof, jarang sekali autotrof fakultatif, sel –selnya seringkali bersifat oksidatif, kadang – kadang fermentatif.
Contohnya : Pseudomonas cocovenanans : Menimbulkan racun tempe bongkrek, P. Solanacearum : menimbulkan penyakit layu pada warga suku solanaceae dan pada kacang tanah, P. malvacearum : menimbulkan penyakit pada kapas, P. denitificans : mereduksi nitrat menjadi N2, Xanthomonas campestris : merusak tanaman kubis



2.4 Cyanophyceae
Cyanophyceae tersebar diseluruh dunia sebagai masa lendir atau benag-benang halus, hidup dalam air, dahkan ada yang dalam sumber air panas, sebagian juga dalam tanah yang basah dan pada kulit pohon-pohon. Ganggang ini merupakan perintis dan menyiapkan batu-batu atau cadas-cadas untuk tumbuhan-tumbuhan lain yang lebih tinggi. Beberapa jenis ganggang ini dapat melarut batu kapur. Ada pula diantaranya yang ikut menyusun Lichenes.
Alga biru atau ganggang belah atau ganggang lendir, memiliki struktur yang masih sederhana, bersel tunggah dan atau berbentuk benang. Berwarna biru kehijauan, bersifat autotrof, inti dan kromotofora tidak ditemukan.
Dinding selnya mengandung pectin, hemiselulosa, dan selulosa, yang kadang-kadang berupa lender. Pada pinggir plasmanya terkandung zat warna klorofil-a, karotenoid, san dua macam kromoprotein yang larut dalam air yaitu fikosianin yang berwarna biru dan fikoeritrin yang berwarna merah. Oleh sebabitu warna ganggang ini tidak tetap, kadang-kadang tampak kemerah-merahan dan kadang-kadang pula berwarna kebiru-biruan. Hal ini berhubungan de ngan proses asimilasi.
Di tengah-tengah selnya terdapat bagian yang tidak berwarna yang mengandung asam deoksi-ribonukleat dan asam ribonukleat. Sehingga kedua asam nukleat itu terkumpul seperti dalam inti sel tumbuhan tinggi. Namun kromosom belum Nampak. Dalam sel –selnya yang telah tua tampak juga vakuola. Sebagian zat makanan cadangan ditemukan glikogen dan di samping itu juga butir-butir sianofisin (lipo-protein) yang letaknya diperiferi, dan volutin.
Cyanophyceae umumnya tidak bergerak. Diantaranya jenis-jenis yang berbentuk benang dapat mengadakan gerakan merayap yang meluncur pada alas yang basah. Bulu cambuk tidak ada, gerakan itu mungkin terjadi karena adanya kontraksi tubuh dan bantu dengan pembentukan lender. Perkembangbiakan selalu vegetative dengan membelah, sedangakan peembiakan secara seksual belum ditemukan.



Kelas Cyanophyceae ini terdiri dari 3 bangsa;
1.      Bangsa Chroococcales
Berbentuk tunggal atau kelompok tanpa spora, warna biru kehijau-hijauanUmumnya alga ini membentuk selaput lendir pada cadas atau tembok yang basah. Setelah pembelahan, sel-sel tetap bergandengan dengan perantaraan lendir tadi, dan dengan demikian terbentuk kelompok-kelompok atau koloni. Hanya terdiri dari satu suku yaitu Chroococcaceae, Contohnya;
Ø  Chroococcus turgidus
Ø  Gloeocapsa sanguinea

2.      Bangsa Chamaesiphonales
Alga bersel tunggal atau merupakan koloni berbentuk benang, mempunyai spora. Benang-benang itu dapat putus-putus merupakan hormogonium, yang dapat merayap dan merupakan koloni baru.Spora terbentuk dari isi sel (endospora). Setelah keluar dari sel induknya, spora dapat menjadi tumbuhan baru. Untuk menghadapi kala yang buruk dapat membentuk sel-sel awetan dengan menambah zat makanan cadangan serta mempertebal dan memperbesar dinding sel. Hanya terdiri dari satu suku, yaitu;
Suku Chamaesiphonales, contohnya marga Chamaesiphon confervicolus

3.      Bangsa Hormogonales
Sel-selnya merupakan koloni berbentuk benang, atau diselubungi suatu membran. Benang-benang itu melekat pada substratnya, tidak bercabang, jarang mempunyai percabangan sejati, lebih sering mempunyai percabangan semu. Benang benang itu selalu dapat membentuk hormogonium. Terdiri dari beberapa suku, yaitu;
Suku Oscillatoriaceae, hidup dalam air atau di atas tanah yang basah, sel¬selnya bulat, merupakan benang-benang dan akhirnya membentuk koloni yang berlendir. Pada jarak-jarak tertentu pada benang¬benang itu terdapat sel-sel yang dindingnya tebal, kehilangan zat¬zat warna yang berguna untuk asimilasi, hingga kelihatan kekuning-kuningan dan dinamakan heterosista. Heterosista ini dalam keadaan khusus dapat tumbuh menjadi benang baru, tetapi fungsinya belum dikenal dan biasanya lekas mati. Contohnya;
Ø  Oscillatoria limosa
Ø  Oscillatoria princeps.
Suku Rivulariaceae, yang meliputi marga Rivularia yang pada koloninya tampak adanya polaritas. Pangkalnya terdiri atas suatu heterosista, dan ujungnya berakhir dalam suatu rambut. Contohnya;
Ø  Rivularia bullata
Suku Nostacaceae, yang meliputi marga Nostoc dan Anabaena yang dapat menambat N dari udara dan juga seringkali bersimbiosis dengan tanaman lain. Contohnya;
Ø  Noctoc commune
Ø  Anabaena cycadeae
cyanophyceae
 









BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.       Pengertian bakteri
Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi.
2.       Ciri-ciri umum bakteri
Ø  Tubuh uniseluler (bersel satu)
Ø  Tidak berklorofil (meskipun begitu ada beberapa jenis bakteri yang memiliki pigmen seperti klorofil sehingga mampu berfotosintesis dan hidupnya autotrof)
Ø  Reproduksi dengan cara membelah diri (dengan pembelahan amitosis)
Ø  Habitat tanah,air,udara,mahkluk,hidup
3.       Bentuk-bentuk bakteri:kokus,basil,dan spiral
Ø  -Bakteri berkembang biak dengan vegatatif dan generatif
Ø  -Bakteri ada yang menguntungkan dan merugikan
4.       Secara spesifikasi tumbuhan belah dibagi menjadi 7 ordo yaitu:
          Pseudomonales,
          Chlamydobacteriales,
          Eubacteriales,
          Actinomycetes,
          Beggiatoales,
          Myxobacteriales dan Spirochaetales.






DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo, Gembong. 1986. Taksonomi Tumbuhan (Taksonomi khusus). Bhratara.:Jakarta.




10401&bab=Bakteri&judul=Biologi&rincian=RuangLingkup&kd_judul=Bio01&kode_bab=04&kode_sub=01



No comments:

Post a Comment